Sabtu, 13 Agustus 2016

Rongga Dada dan Proses Terjadinya Pernafasan

Rongga Dada

Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang. Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot- otot yang berfungsi dalam bernafas
http://oketips-sehat.blogspot.com/2016/08/rongga-dada-dan-proses-terjadinya.html
Rongga Dada
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang. Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut :

  • interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
  • sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
  • skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
  • interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
  • otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
  • otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma.

 
http://oketips-sehat.blogspot.com/2016/08/rongga-dada-dan-proses-terjadinya.html
Rongga Dada
Proses terjadinya Pernafasan

Pernafasan adalah proses inspirasi udara kedalam paru-paru dan ekspirasi udara dari paru- paru kelingkungan luar tubuh. Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari nervus pernikus lalu mengkerut datar. Saat ekspirasi otot akan kendor lagi dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali maka udara didorong keluar. Jadi proses respirasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Fungsi paru - paru adalah sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru - paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

Tiga proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan eksterna :
1. Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar. Arus darah melalui paru - paru. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat dapat mencapai semua bagian tubuh

2. Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen

3. Pefusi, yaitu pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang di paru - paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mngeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.

Perubahan - perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jarigan.

Udara (atmosfer) yang di hirup:
-              Nitrogen              79 %
-              Oksigen 20% %
-              Karbon dioksida 0-0,4%

Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer Udara yang diembuskan:
-              Nitrogen              79%
-              Oksigen 16%

-              Karbon dioksida 4-0,4%

<<<< Macam-macam saluran Pernafasan                       Mekanika Pernafasan >>>>

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Rongga Dada dan Proses Terjadinya Pernafasan

0 komentar:

Posting Komentar