Mengenal Biokimia |
Pengertian Biokimia
Secara umum biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam sel hidup serta organisme hidup beserta reaksi kimianya. Biokimia dapat juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar kimia kehidupan (the chemistry of living thing)
Tujuan biokimia adalah menguraikan dan menjelaskan secara lengkap semua proses kimia dalam sel hidup pada tingkat molekuler. Biokimia mempelajari proses tranformasi dan fungsi senyawa2 yg dihasilkan dlm sistem biologis dan sesuai dengan aktifitas kehidupan yang dikenal dengan proses METABOLISME. Metabolisme terdiri dari anabolisme dan katabolisme
Anabolisme adalah proses sintesis (pembentukan) senyawa-senyawa yang vital untuk mempertahankan kehidupan organisme tersebut
Katabolisme merupakan proses pengadaan energi untuk memnuhi kebutuhan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, serta suhu tubuh yang tetap , berkisar antar 36-37°C
Katabolisme juga menghasilkan produk-produk yg tidak berguna lagi, dan harus dikeluarkan melalui alat ekskresi, misalnay ginjal, paru, kulit, salauran cerna
Manfaat Ilmu Biokimia
Ilmu biokimia akan bermanfaat dalam hal antara lain :
- Mempermudah dalam mempelajari ilmu - ilmu dasar yang lain seperti genetika, fisiologi, farmakologi
- Mempermudah pemahaman terhadap proses-proses terjadinya penyakit (patofisiologi dan patogenesis)
- Sebagai dasar terapi rasional
KOMPOSISI TUBUH MANUSIA
KOMPOSISI UMUM
Komponen tubuh bersifat dinamis dimana yang lama selalu diganti dengan yang baru
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, dan sisanya terdiri dari senyawa organik dan an-organik.. Senyawa aorganik terdiri dari protein (17%), karbohidrat (5%), dan lipid (13.8 %).. Senyawa organik dijumpai dalam bentuk yg berstruktur dan tidak berstruktur
Senyawa organik berstruktur merupakan komponen struktur organ tertentu, misalnya fosfolipid, glikoprotein yg merupakan komponen membran sel; kolagen, elastin yg meurpakan komponen otot
Senyawa organik tidak bersrtuktur berbentuk senyawa yang merupakan cadangan maknan, zat sampah, dan senyawa intermediate dalam jalur-jalur metabolisme (misal ; albumin dalam darah, glikogen dalam otot, triasilgliserol).
Senyawa organik berstruktur merupakan komponen struktur organ tertentu, misalnya fosfolipid, glikoprotein yg merupakan komponen membran sel; kolagen, elastin yg meurpakan komponen otot
Senyawa organik tidak bersrtuktur berbentuk senyawa yang merupakan cadangan maknan, zat sampah, dan senyawa intermediate dalam jalur-jalur metabolisme (misal ; albumin dalam darah, glikogen dalam otot, triasilgliserol).
Senyawa an-organik dijumpai dalam bentuk mineral (6.1 %), dan mineral itu ditemukan dalam bentuk ion (kation dan anion)
KOMPOSISI UNSUR UNSUR TUBUH MANUSIA
Unsur-unsur utama pembentuk tubuh manusia adalah sebagai berikut :
KOMPOSISI KIMIAWI (Untuk berat badan 60 kg)
l Protein : 11 kg (17 %)
l Lemak : 9 kg (13.8 %)
l Karbohidrat : 1 kg ( 1.5 %)
l Air : 40 kg ( 61.6 %)
l Mineral : 4 kg ( 6.1 %)
AIR
Merupakan komponen yg sangat penting sebagai media pelarut dlm reaksi kimia Keseimbangannya ditentukan oleh intake dan output, Proporsinya dipengaruhi usia, jenis kelamin, lemak tubuh selalu bergerak dari Intra Vaskuler ke interstitial ke intra sel dan sebaliknya. Pergerakan caran tersebut dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan osmotik
Tekanan osmotic cairan dipengaruhi oleh :
1. Senyawa dengan BM tinggi terutama protein (albumin)
2. Senyawa dengan BM rendah tapi jumlhanya banyak (glukosa)
3. Ion Natrium dan Kalium
Tekana hidrostatik dipengaruhi oleh volume dan pergerakan cairan. Selain berasal dari makanan dan minuman. Caiaran tubuh juga dihasilkan juga oleh proses oksidasi bahan makanan , yang disebut air oksidasi. Setiap 1 gram Karbohidrat bila dimetabolisme akan menghasilkan 0.6 gram air, tiap 1 gram lemak akan menghasilkan 1.07 gram air, dan setiapiap 1 gr protein akan menghasilkan 0.46 gr air Jalur pengeluaran air antara yang satu dengan yg lain saling terkait, peningkatan pengealuaran mellaui salah satu jalur akan mengurangi pengeluaran jalur yang lainnya. Keseimbangan cairan diatur oleh hipothalmus dan mekanisme haus
MINERAL
Mineral membentuk 4 % dari sususnan tubuh. Mineral berfungsi untuk kofaktor enzim, pembentuk garam apatite, komponen hormon, komponen senyawa biologis. Pengangkutan dan penyimpanan mineral memerlukan protein spesifik. Sebagian besar dalam bentuk garam. Mineral dalam tubuh dikelompokkan sebagai berikut ;
1. Kelompok elemen utama : C,H, O, N,S,PMg, Na, K dan Cl
2. Kelompok “trace element” : Co,Cu,Zn, Jod, Fe, Mn.
3. Dibutuhkan hewan tapi blm tentu bagi manusia : arsen, silikon, timah, vanadium,
4. Bersifat racun : Hg dan Pb
Kalsium (Ca) & Fosfor (P)
Kalsium dan fosfor membentuk garam kalsium fosfat pada jaringan yang keras. Rumus garamnya adalah CaCo33Ca3(PO4)2. Kadar Ca dalam darah : 9-11 mg/100 ml Fungsi Ca antara lain untuk penggumpalan darah, kontraksi otot, penghantar rangsang saraf, aktifator enzim. Fungsi fosfor antara lain untuk transport energi (ATP dan ADP) Untuk absorbsi Ca memerlukan P dengan perbandingan = 1:1 – 1 : 3 Kadar Ca diatur oleh PTH (parathiroid hormon). Kebutuhan tubuh terhadap Ca = 400 mg/hari.
Natrium (Na) dan Kalium (K)
Natrium dan Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan & elektrolit. Na merupakan kation utama cairan ekstra sel sedangkan K merupakan kation utama intra sel. Dalam tubuh Na berbentuk garam (NaCl, atau NaHCO3) Fungsi Na & K adalah untuk balance cairan, mempertahankan tekanan osmosis, mempertahankan keseimbangan asam basa, mekanisme pompa natrium. Absorbsi Na dan K di intestin , dan dieksresi melalui ginjal. Keseimbangannya dikontrol oleh aldosteron (hormon yang dihasilkan korteks adrenal.
Klorida (Cl)
l Tidak lepas dari natrium dlm membentuk garam
l Fungsi lain sebagai ‘chlorid shift” dalam transport CO2
Magnesium (Mg2+)
Magnesium terdapat dalam semua jaringan tubuh. Dalam tubuh Magnesium berfungsi untuk sintesis protein, asam nukleat, lemak, KH dan kontraksi otot. Sebagian besar (70 % ) Magnesium bergabung dengan Ca dan P untuk pembentukan tulang dan gigi. Organ yang peka Mg adalah jantung, ginjal, dan saraf.. Magnesium di absorbsi di intestin ,dan diekskresi melalui ginjal.
Besi
Tubuh mengandung zat besi 3-4 gram. Fungsi zat Besiantara lain untuk respirasi seluler, sebagai unsur hemoglobin, sistem sitokrom, enzim peroksidase, dan berikatan dengan protein.. Besi yang ditransport dan yang disimpan biasanya dalam bentuk aktif Fe2+ dan Fe3+ . Besi banyak teradapt dalam daging, sayuran, dan kerang dalam bentuk ion Ferri (Fe3+) . Kelebihan zat besi dubuang melalui feses. Besi diserap di usus halus dengan bantuan “appoferritin”
Ion ferri (Fe3+ ) dalam makanan, bila bercampur dengan HCl atau asam askorbat, akan direduksi menjadi ion Ferro (Fe2+). Setelah sampai mukosa ion Ferro doksidasi lagi menjadi ion ferri dan diikat oleh appoferitin membentuk ferritin. Bila tubuh membutuhkan besi, feritin melepaskan ion Ferri ke dalam darah.
Tembaga (Cu)
Kadar Cu dalam tubuh sekitar 100-150 mg Cu yang tersebar di hati, otot, system saraf pusat, jantung, dan ginjal. Dalam darah 5% Cu dalam bentuk aktif diikat histidin dan albumin.isany diikat oleh seruloplasmin. Cu diekskresi melalui empedu
Yodium
Jodium merupakan komponen hormon tiroksin (T3 dan T4). Bila cukup Jodium , maka ratio T3 : T4 = 1:7. Jodium terdapat dalam garam dapur dan diserap di intestinum.
Dalam darah Jdium berikatan dengan protein dan diekskresikan melalui urin.. Kekurang jodium sejak intrauterus dapat menyebabakan kretinisme.
Nah Itulah Ulasan kami kali ini tentang Biokimia, Semoga Memberikan Informasi dan Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar